INFO LENGKAP KERJA DI JERMAN/JEPANG DAN KURSUS BAHASA JERMAN, ISI BIODATA DISINI Kerja di Jepang – Bukan rahasia lagi kalau Jepang menjadi salah satu negara tujuan utama bagi WNI yang ingin kerja di luar negeri. Sudah banyak alumni pekerja Jepang yang berhasil mengumpulkan ratusan juta rupiah lalu sukses membangun usaha atau melanjutkan karir di Indonesia, hanya dalam waktu 3 tahun bekerja di Jepang. Jadi gaji yang beberapa kali lipat lebih tinggi dibanding di Indonesia masih menjadi alasan utama. Selain alasan gaji, mereka juga mendapat kesempatan gratis untuk melihat langsung keindahan bunga sakura yang mekar di hari yang cerah. Ada banyak tempat di Jepang yang menarik untuk dijelajahi. Berapa puluh juta yang harus dikeluarkan kalau kalian mengunjungi Jepang sebagai turis. Dengan bekerja di Jepang, kalian juga merasakan langsung pengalaman hidup di negara 4 musim. Belum lagi dengan pengalaman profesional yang akan kalian dapatkan. Orang Jepang terkenal beretos kerja tinggi, sehingga tinggal sekaligus bekerja di Jepang akan membentuk kalian menjadi pribadi yang tangguh. Tahukah kalian kalau Jepang sangat memerlukan tenaga kerja asing. Kenapa? Karena negara Jepang sendiri kekurangan tenaga kerja, hal ini karena jumlah penduduk Jepang yang didominasi lanjut usia. Hal ini bisa jadi diakibatkan karena banyaknya orang Jepang yang lebih suka hidup sendiri atau melajang. Di tahun 2019 ini saja, pemerintah Jepang dengan terang-terangan menyatakan membutuhkan sekitar tenaga kerja asing. Nah ini menjadi peluang emas bagi negara yang memiliki usia produktif berlimpah, contohnya Indonesia. Dan yang dibutuhkan Jepang bukanlah tenaga kasar atau buruh, tapi Spesified Skilled Worker pekerja berketerampilan khusus. Beberapa bidang kerja yang dibuka untuk orang asing diantaranya perawat lansia, pertanian dan perikanan, industri makanan, Industri mesin, elektrik, otomotif, penerbangan, dll. Nah, selanjutnya kalian pasti bertanya-tanya bagaimana caranya agar bisa kerja di Jepang? Sebagian besar pekerja memilih jalur program magang atau kenshusei melalui Depnaker. Cara ini paling aman yang bisa kalian lakukan. Karena ini merupakan program resmi depnaker yang bekerjasama dengan IMM Jepang. Dan magang di Jepang biasanya tidak memerlukan ijazah pendidikan tinggi. Lulusan SMA atau STM sangat bisa mendaftar program magang Jepang yang akan berlangsung selama 3 tahun. Sebelum berangkat ke Jepang, mereka akan mendapatkan pelatihan di Indonesia selama 4 bulan. Pelatihan tersebut meliputi bahasa Jepang, fisik, disiplin, adat kebiasaan Jepang, dll. Biasanya para pemuda ini akan dipekerjakan di sektor pertanian, pabrik, atau peternakan sebagai operator atau teknisi. Walaupun operator, mereka akan mendapat penghasilan yang tidak kalah dengan manajer di Indonesia. Tertarik dengan program magang Jepang? Lihat pengumumannya di Atau kalian juga bisa mencari informasi lowongan kerja di Jepang dengan menghubungi call center kemnaker di 021-50816000 atau langsung datang ke kantor kemnaker di Jl Jenderal Gatot Subroto kav 51, Kuningan Setia Budi Jakarta Selatan 12950. Cara lainnya untuk bisa kerja di Jepang adalah dengan apply langsung melalui beberapa situs lowongan kerja Jepang seperti atau Situs tersebut tersedia dalam bahasa Jepang dan Inggris. Tapi bagi kalian yang menguasai bahasa Jepang, peluang mendapatkan kerja di Jepang akan semakin besar. Bahkan di situs tersebut juga memiliki halaman khusus yang memuat info lowongan untuk pendaftar dari luar Jepang dan tidak bisa berbahasa Jepang. Melalui situs ini, siapapun bisa mendapat pekerjaan di Jepang. Yang penting kalian memiliki kualifikasi yang sesuai dengan lowongan tersebut Syarat kerja di Jepang Pekerjaan di Jepang setidaknya bisa dibedakan ke dalam 2 kategori magang dan pekerja profesional. Untuk pekerja magang, perusahaan Jepang tidak mensyaratkan keahlian khusus atau pengalaman kerja. Dan ada banyak lowongan magang di Jepang, karena memang hampir semua bidang memerlukan pekerja magang. Sedangkan kategori kedua adalah pekerja profesional dengan skill khusus. Lowongan ini menjanjikan penghasilan yang lebih besar, tapi kalian diharuskan memiliki keahlian khusus dan siap pakai. Dan bidang pekerjaan ini sangat luas, misalnya sebagai peneliti, chef, programmer, mekanik, ahli teknik, perawat, apoteker, dll. Tapi apapun jenis pekerjaannya, WAJIB hukumnya bisa bahasa Jepang. Kalian akan hidup dan bekerja di negara asing, bagaimana mungkin bisa survive kalau tidak pahasa bahasa negara tersebut? Selain itu, umumnya orang Jepang memang tidak faham bahasa Inggris. Mereka benar-benar hanya menggunakan bahasa Jepang dalam komunikasi sehari-hari. Perbandingan kerja di Jepang dan Jerman Selain Jepang, Jerman juga dikenal sebagai negara industri maju yang membuka kesempatan bagi profesional dari seluruh dunia untuk bekerja di sana. Lalu apa beda bekerja di Jepang dan Jerman. Bekerja di kedua negara tersebut pasti menawarkan penghasilan dan pengalaman hidup yang menggiurkan. Tapi ada satu budaya kerja yang sangat kontras. Bekerja di Jepang berarti kalian harus siap menjadi seorang workaholic, waktu adalah kerja. Banyak peserta magang dari Indonesia yang biasa pulang kerja hingga tengah malam dan harus berangkat lagi di pagi harinya. Justru sangat aneh kalau ada pekerja yang sudah pulang di sore hari. Kalian memang mendapat uang lembur yang lumayan, tapi harus siap-siap dengan jam kerja yang unlimited. Di Jerman justru sebaliknya. Jam kerja di Jerman normal, yaitu 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Mereka tidak terbiasa bekerja di luar jam kerja, bahkan sangat jarang ada karyawan yang disuruh lembur. Orang Jerman mengutamakan keseimbangan antara waktu untuk kerja dan untuk keluarga. Walau jam kerja Jerman normal, mereka terkenal sangat efektif, terencana, cepat, dan disiplin dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan jam kerja lebih singkat, pekerja Jerman memiliki produktifitas tidak kalah dari negara lain. Delapan jam di kantor benar-benar hanya digunakan untuk urusan pekerjaan. Sangat aneh kalau ada karyawan yang telepon atau ngobrol urusan pribadi di jam kerja. Bagi kalian yang suka berlama-lama di tempat kerja, sepertinya bisa menjadikan Jepang sebagai pilihan. Tapi kalau kalian ingin menikmati hidup sambil bekerja di negara maju, silakan mencoba apply ke Jerman. Tapi terlepas dari perbedaan budaya kedua negara, bekerja di negara maju akan memberikan pengalaman luar biasa dalam hidup kita. KERJA di JERMAN dan JEPANG GRATIS? ISI BIO LENGKAP DISINI Itu tadi sekilas info mengenai cara dan syarat kerja di Jepang serta perbandingan dengan budaya kerja Jerman. Yang jelas, kemanapun negara tujuannya, kalian harus menguasai bahasa negara setempat. Nah tertarik belajar bahasa Jerman? Segera hubungi Virtu Education di nomor 021-300-19-979/0812-89-8000-26 atau Visited 249 times, 1 visits todayPendaftarantanpa pembayaran tidak dapat kami proses untuk langkah selanjutnya. Biaya Ujian sesuai tingkatnya, - Biaya untuk ikut ujian Tingkat A-D sebesar Rp 400.000 - Biaya untuk ikut ujian Tingkat E-F sebesar Rp 400.000 Nomor Rekening kami adalah, Bank BNI Pecenongan Nomor Rekening 999777784 atas nama PT Andalan Global Sarana.
Bisa bekerja di luar negeri merupakan salah satu impian setiap orang. Banyak mempelajari hal dan budaya yang baru menjadi salah satu daya tarik utama bekerja di luar negeri. Besaran gaji yang di atas rata-rata pun dapat meningkatkan keinginan untuk bekerja di luar negeri. Jepang sebagai salah satu negara maju di Asia merupakan salah satu destinasi yang banyak diminati oleh para pencari kerja. Adanya kerjasama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Jepang membuka lebih banyak kesempatan untuk kerja di Jepang. Kebutuhan tenaga kerja yang tinggi akibat rendahnya angka kelahiran merupakan faktor pemicu mengapa Jepang membuka lowongan pekerjaan untuk orang asing. Banyaknya sektor industri di Jepang memberikan peluang yang sangat besar untuk dapat bekerja dan mendapatkan pengalaman yang baru. Teknologi yang canggih pada hampir setiap sektor industri di Jepang akan memberikan pengalaman dan kompetensi yang sangat berguna dalam karir profesional Umum Kerja di JepangSecara umum, persyaratan yang dibutuhkan untuk dapat kerja di Jepang tidak jauh berbeda dengan bekerja di Indonesia. Latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan sertifikat keahlian merupakan syarat esensial yang diperlukan untuk kerja di Jepang. Selain syarat-syarat tersebut, kamu juga harus mempersiapkan persyaratan umum berikut ini untuk dapat bekerja di JepangKemampuan Bahasa JepangBahasa merupakan faktor fundamental yang harus dikuasai untuk bekerja di luar negeri. Jepang merupakan negara yang sangat menjunjung tinggi bahasa ibu mereka yaitu Bahasa Jepang. kamu harus menguasai bahasa Jepang untuk dapat bekerja di Jepang sekaligus bersosialisasi dengan orang Jepang. Mayoritas orang Jepang tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik. Oleh karena itu, kamu harus mempersiapkan kemampuan bahasa Jepang yang mumpuni untuk dapat bekerja di Jepang. Beberapa cara dapat kamu lakukan untuk menguasai bahasa Jepang. Kursus atau kuliah Bahasa Jepang dapat menjadi opsi terbaik jika kamu memiliki dana yang cukup. Dengan adanya kurikulum pembelajaran yang jelas, kuliah Bahasa Jepang dapat memberikan keuntungan yang besar untuk kamu dalam menguasai bahasa Negeri Sakura tersebut. Namun, kuliah Bahasa Jepang memerlukan waktu yang lama dibandingkan dengan kursus. Kursus Bahasa Jepang dapat kamu pilih jika tidak memiliki waktu bertahun-tahun untuk belajar. Banyak kursus Bahasa Jepang yang menyediakan beberapa program pelatihan Bahasa Jepang seperti kelas regular, intensif, dan private, Cakap salah satunya. Setelah kamu belajar bahasa Jepang, maka kamu wajib untuk mengambil tes bahasa Jepang resmi yang disebut dengan Japanese-Language Proficiency Test JLPT. Terdapat 5 level hasil JLPT yang merepresentasikan tingkat kemampuan dalam berbahasa Jepang yaituLevelKeteranganN5Kemampuan untuk memahami beberapa bahasa Jepang memahami bahasa Jepang untuk memahami bahasa Jepang yang digunakan dalam situasi sehari-hari sampai tingkat memahami bahasa Jepang yang digunakan dalam situasi sehari-hari, dan dalam berbagai situasi sampai tingkat memahami bahasa Jepang digunakan dalam berbagai N1 merupakan level tertinggi dan N5 merupakan level kerja di Jepang, kamu harus menguasai setidaknya level N4. Namun, jika kamu telah menguasai N2 dan N1 maka kamu tidak lagi memerlukan agen untuk kerja di Jepang. Selain tes JLPT, terdapat juga tes dari lembaga bahasa resmi Bahasa Jepang yaitu The Japan Foundation dengan melaksanakan Japan Foundation Test JFT-Basic. Bedanya dengan JLPT adalah JFT diperuntukkan khusus untuk calon pekerja di Jepang dan hanya terdiri dari satu level yaitu A2. Selengkapnya tentang JFT-Basic Test di PendidikanTingkat pendidikan akan menentukan jenis dan posisi pekerjaan yang dapat kamu lamar. Seperti halnya di Indonesia, profesi pekerjaan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Jika kamu memiliki gelar sarjana atau sertifikat kompetensi tertentu maka kamu dapat melamar sebagai ahli atau karyawan di sektor industri yang sesuai dengan latar belakang dan tingkat pendidikan. Sebagai contoh, jika kamu memiliki sertifikat kompetensi di bidang welding maka kamu dapat menjadi welder di Jepang. Namun, jika kamu tidak memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, kamu dapat melamar pada posisi yang tidak memerlukan keahlian khusus seperti pekerja di lahan perkebunan, pelayan restoran, atau petugas Check upKesehatan fisik merupakan hal yang sangat penting untuk dapat diterima kerja di Jepang. Hasil medical check-up yang menyeluruh diperlukan untuk dapat melamar pekerjaan di perusahaan atau industri di Jepang. Pelamar kerja yang ingin mendaftarkan dirinya untuk bekerja di Jepang tidak diperbolehkan memiliki penyakit kronis yang serius seperti penyakit jantung dan hipertensi. Penyakit mata dan kulit juga tidak diperbolehkan. Selain itu, sertifikat vaksinasi COVID-19 juga diperlukan untuk dapat bekerja di Jepang.
CaraEkspor Daun Pisang Ke Jepang. Kemudian berlanjut ke pembahasan utama yaitu cara ekspor daun pisang, disini kami anggap jika anda semua sudah mengetahui syarat serta ketentuan. Untuk mengetahui lebih jelas dan detailnya, silahkan simak langsung ulasan sebagai berikut. 1. Mencari Pembeli.
Jepang dengan segala pesonanya memang merupakan destinasi liburan impian yang makin populer di kalangan umum. Namun, seringkali orang yang berencana liburan ke sana terhambat urusan memang Jepang merupakan negara yang mahal. Biasanya, pengeluaran terbesar selama di Jepang terdapat di kebutuhan akomodasi dan transportasi. Namun, biasanya untuk urusan lain masih bisa diakali dengan berbagai macam cara. Misalnya saja, kamu bisa membawa botol air minum sendiri agar tak perlu lagi membeli air mineral selama berada di apakah kamu termasuk orang yang berencana liburan ke Jepang untuk pertama kali tapi takutoverbudget? Tak perlu khawatir, banyak cara untuk membuat liburan pertama kamu ke Jepang berkesan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Berikut 6 tip yang bisa kamu coba e-pasporE-paspor Indonesia memiliki banyak keuntungan, salah satunya bebas harus e-paspor? Apakah dengan paspor biasa, berarti tidak bisa berhemat ketika berlibur di Jepang? Sebenarnya bisa saja, tapi jika kamu punya e-paspor, paling tidak kamu bisa berhemat untuk bayar visa Jepang. Karena dengan e-paspor ini, kamu berhak untuk mendapatkanvisa waiverJepang atau lebih dikenal dengan bebas visa dengan mendaftarkan e-paspor kamu di Kedutaan Besar Jepang pengajuan bebas visa bisa dilakukan di Kedutaan Besar Jepang atau Kantor Konsulat Jepang di Indonesia dengan membawa e-paspor dan mengisi formulir aplikasidi sini. Lumayan kan, bisa berhemat biaya visa sebesar dengan memiliki e-paspor?Cara mendapatkan bebas visa Jepang ini mudah, prosesnya hanya memakan sekitar 2 hari kerja, gratis pula! Ditambah lagi, setelah dapat bebas visa, kamu bisa bebas mengunjungi Jepang tanpa perlu mengajukan aplikasi untuk visa lagi. Masa tinggal tiap kali masuk ke Jepang adalah 15 hari dan bebas visa berlaku selama 3 tahun. Untuk info lebih lanjut mengenai pembuatan bebas visa ke Jepang ini, kamu bisa kunjungi situs web resmi Kedutaan Besar Jepangdi dengan onigiriSarapan denganonigirihemat dan tetap kenyang!Ini dia makanan lezat yang banyak dicari orang saat berkunjung ke Jepang! Tak semua makanan di Jepang mahal, contohnyaonigiri. Makanan berupa nasi kepal ini memiliki rasa khas yang lezat dengan ukuran yang cukup mengenyangkan perut. Dua kali liburan ke Jepang, saya tidak pernah melewatkan untuk sarapan pagi rasa yang enak dan harganya murah,onigiripun mudah ditemukan di setiapmini marketdi sana. Kamu hanya perlu mengeluarkan uang paling banyak 150 yen untuk saja jumlah uang yang bisa dihemat kalau kamu sarapan denganonigiri! wisata gratisShibuya Cross,tempat wisata gratis yang wajib dikunjungi selama di banyak tempat wisata menarik di Jepang, mulai dari wisata alam hingga wisata belanja. Namun, jika ingin berhemat, kamu perlu selektif mencari wisata yang tidak membebankan biaya, misalnya wisata wisata gratis yang menarik untuk dikunjungi di Jepang adalah Himawari no Sato taman bunga matahari terbesar di Jepang, Shibuya Street, Asakusa, Harajuku, Taman Ueno, Kuil Meiji, dan masih banyak lagi. Paling asyik main ke taman di Jepang pada musim semi bulan April karena akan ada banyak bunga sakura yang saya mengunjungi tempat wisata gratis di Jepang ini adalah agar bisa memaksimalkan destinasi wisata yang akan dikunjungi selama di Jepang. Jika kamu berada di Jepang selama seminggu, gunakan 3 hari untuk mengunjungi wisata gratis secara berturut-turut atau diselang-seling. Cara ini bisa menghemat cukup banyak bujet yang bisa dialokasikan untuk mengunjungi wisata incaranmu, misalnya Tokyo Japan Rail PassKalau banyak pindah kota dengan kereta, bisa berhemat dengan JR yang sudah saya bilang, biaya transportasi di Jepang itu terbilang mahal. Contohnya, naik kereta Shinkansen yang salah satu rutenya perlu bayar lebih dari sekali jalan. Meski demikian, karena hampir semua kota di Jepang itu terhubung dengan kereta, maka moda transportasi tersebut adalah salah satu cara paling efisien untuk keliling Jepang memiliki satu kartu sakti’, Japan Rail Pass, yang bisa digunakan untuk keliling Jepang dengan biaya sangat murah. Harganya sekitar untuk masa pemakaian 7 hari. Dengan Japan Rail Pass, kamu bisa naik kereta milik Japan Railways secara gratis dan tanpa batas selama masa kartu masih berlaku. Berdasarkan pengalaman, saya pernah berhemat hampir karena menggunakan JR untuk keliling Jepang selama hampir 2 minggu. Lumayan, kan? Cek harga JR Pass di sini! di warnetMenginap di warnet adalah salah satu cara berhemat di menghemat biaya jalan-jalan, kamu pun bisa memperketat anggaran penginapan saat di Jepang. Menginap diinternet cafeatau warnet adalah salah satu alternatif untuk menginap dengan biaya murah, di samping dengan caracouchsurfing. Di Jepang, ada banyak warnet yang menawarkan harga paket untuk mengakses internet, sekaligus menyediakan fasilitas kamar mandi dan saya ke Jepang, warnet yang bisa dimanfaatkan untuk tempat beristirahat ini semakin menjamur. Harga sewanya juga jauh bisa lebih murah daripada menginap di hostel, mulai dari yen untuk paket 12 jam, hingga sekitar yen untuk 24 perlu dicatat, cara seperti ini hanya cocok kalau kamu ingin menginap semalam saja. Kenyamanan kamu saat menginap akan terusik jika terlalu lama berada di warnet karena ruangannya tidak terlalu Cari paket tiket pesawat dan hotelBagi pemula yang ingin berkunjung ke Jepang, mencari tiket pesawat dan hotel pasti merupakan hal yang harus dipersiapkan dengan matang. Pastinya kamu tidak mau mendapatkan tiket pesawat dan hotel yang mahal atau kualitasnya buruk, bukan?Dulu, saya pun merasakan hal yang sama. Pertama kali berencana ke Jepang, saya kesulitan mencari tiket pesawat dan hotel yang harganya cocok di kantong. Bolak-balik ke situsbookingdemi menemukan tiket pesawat dan hotel murah, lalubrowsingseperti apa hotel atau penginapan yang akan saya tempati selama di Jepang. Benar-benar sekarang, kamu tak perlu khawatir lagi akan masalah tersebut. Traveloka kini menyediakan paket tiket pesawat dan hotel yang bisa kamu pilih sesuai bujet. Paket tiket pesawat dan hotel yang sudah terangkum adalah pilihan terbaik yang ditawarkan Traveloka untuk semua orang ingin menghemat biaya akomodasi selama tip di atas bisa kamu coba jika ingin liburan hemat ke Jepang, terutama bagi kamu yang masih pemula. Selain bisa membantu kamu menghemat bujet selama di sana, pengalamantraveling-mu juga akan semakin banyak. Selamat mencoba! CaraTransfer Uang Dari Jepang Melalui Brastel Remit. news2u.net. Nah kalau yang ini adalah metode transfer baru yang pelayanannya sangat baik. Saya tahu brastel sejak awal datang ke Jepang yaitu sebagai penyedia jasa telepon ke luar negeri. Namun baru-baru ini brastel juga melayani jasa pengiriman uang ke berbagai negara termasuk Indonesia. “Saya tuh pengin kerja di Jepang dapat duit, kok malah disuruh bayar ini itu?”Gara-gara sering mendengar pernyataan seperti itu, sontak tanduk saya hampir keluar. Hm, tenang, Gaes. Sebenarnya, agar bisa kerja di Jepang itu memang nggak gratis, lho. Ada “biaya perekrutan” yang harus kalian siapkan jika ingin kerja di Negeri nggak bingung, saya akan menjabarkan biaya apa saja yang bakal dikeluarkan seseorang saat ingin bekerja di Jepang sebagai pekerja magang kenshuusei/jisshuusei, perawat dan caregiver, maupun karyawan biasa. Silakan disimak sampai habis!Biaya belajar bahasa JepangAgar bisa bekerja di Jepang, kalian tentu harus bisa berbahasa Jepang dan memiliki keahlian di bidang tertentu. Nah, biaya yang pertama kali harus kalian keluarkan saat punya keinginan kerja di Jepang adalah biaya untuk belajar bahasa bisa bekerja di Jepang, level minimal yang dibutuhkan seseorang adalah N4. Setidaknya dengan level ini, kalian bisa berkomunikasi sederhana dengan orang Jepang dan membaca dokumen sederhana. Oh ya, level ini didapatkan setelah kalian menjalani JLPT atau Japanese Language Proficiency Test atau ujian kemampuan berbahasa Jepang yang dikhususkan bagi penutur asing bahasa bisa bahasa Jepang minimal level N4 belajar bahasa Jepang itu susah-susah gampang. Menguasai bahasa Jepang dalam waktu tak sampai 6 bulan bisa kalian lakukan di tempat les atau Lembaga Pelatihan Kerja LPK bahasa Jepang. Kalau mau agak santai, kuliah saja dulu. Kalian bisa mengambil jurusan D3 Bahasa Jepang selama 3 tahun dan S1 Sastra Jepang selama 4 orang akan memilih mengambil les atau kursus bahasa Jepang sambil mengombinasikan belajarnya dengan nonton anime atau media pembelajaran lainnya. Biaya les privat bahasa Jepang berkisar antara Rp50 ribu sampai Rp100 ribu per pertemuan durasi sekitar 1,5 jam, tergantung guru les dan target yang bisa sampai level N4, setidaknya kalian butuh waktu 100-200 jam belajar bahasa Jepang. Tapi, ada juga kok siswa yang sudah tahu “dasar-dasar bahasa Jepang” dan nggak perlu mulai belajar dari nol. Jadi, nggak perlu mengeluarkan biaya les privat sampai puluhan kursus, biayanya lebih murah karena paket dan jumlah muridnya banyak. Biasanya biaya yang perlu dikeluarkan sekitar Rp700 ribu sampai Rp1,5 juta tergantung level. Per paket biasanya 15-20 pertemuan dengan durasi 1,5 jam per pertemuan. Seminggu mungkin sekitar 2-3 kali les privat dan kursus, kalian juga bisa belajar bahasa Jepang di LPK. Dengan materi yang dipadatkan, biasanya mereka punya target 2 bulan agar siswa bisa menguasai sampai level N4. Biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp4 juta sampai Rp7 juta. Mahal banget? Tapi, biaya segitu kan untuk pembelajaran selama 2 bulan, pembelajaran di LPK lebih padat belajar bahasa Jepang di LPK, jam belajarnya mulai dari pukul sampai 6 jam sehari, dan 30 jam seminggu. Kalau belajar selama 2 bulan ya berarti totalnya 240 jam. Kelebihannya belajar di LPK adalah selain belajar bahasa, siswa juga diajari budaya kerja dan pelatihan fisik. Beberapa LPK ada juga yang mengharuskan siswanya untuk tinggal di belajar bahasa Jepang ini bisa kalian skip kalau kalian sudah bisa bahasa Jepang minimal level N4 tadi, ya. Lanjuuut!Biaya wawancara kerjaSetelah memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang, kalian baru bisa melakukan wawancara kerja dengan perusahaan Jepang. Wawancara ini tentu saja gratis, tapi biaya akomodasi transportasi, makan, menginap ditanggung sendiri. Jangan lupakan juga biaya yang harus dikeluarkan untuk bikin CV termasuk cetak foto terbaik, dll.. Ada juga tes kesehatan yang harus dilakukan dan biasanya ditanggung cari kerjanya di mana, dong? Kalau mau beneran gratis dan dengan usaha sendiri kalian bisa mencari lowongan pekerjaan di job fair. Biasanya di kota-kota besar sering ada lowongan kerja di perusahaan Jepang. Sayangnya, job fair ini nggak setiap waktu diadakan. Kalau mau yang agak mudah, biasanya lewat wawancara kerja mencari kerja secara mandiri, kalian juga bisa mendaftar program magang dan perawat dari pemerintah. Meski seleksinya sulit, program ini biasanya gratis alias tanpa dipungut biaya. Program pemerintah ini mewajibkan calon pekerja magang mengikuti pelatihan selama kurang lebih 6 bulan. Sayangnya, dalam satu tahun biasanya seleksi hanya dilakukan sebanyak 1-2 kali. Saingannya pun se-Indonesia raya, bisa juga mengikuti program magang dan perawat swasta. Caranya dengan mendaftarkan diri di LPK yang bisa mengirimkan pekerja alias LPK-SO LPK Sending Organization. LPK-SO ini merupakan LPK yang punya izin mengirimkan peserta magang/pemagang dari Indonesia ke Jepang. Biasanya ada seleksinya juga. Yang perlu kalian ketahui, banyak LPK-SO yang mewajibkan calon pekerja belajar bahasa Jepang di LPK tersebut. Jadi ya nggak bisa ujug-ujug ikut wawancara setelah diterima kerjaSetelah mendapat pekerjaan, biasanya calon pekerja akan diwajibkan belajar bahasa Jepang lanjutan di LPK-SO. Sembari menunggu kelengkapan dokumen keimigrasian dan lain-lain, calon pekerja magang atau perawat akan dididik dan dilatih secara biaya pelatihan lanjutan dan persiapan keberangkatan di LPK-SO swasta membutuhkan sekitar Rp20 juta sampai Rp35 juta. Biaya ini meliputi biaya asrama dan pelatihan bahasa budaya Jepang selama 2-3 bulan, tiket pesawat ke Jepang, pengurusan dokumen termasuk visa, fasilitas koper, seragam, juga LPK-SO yang menawarkan dana talangan, jadi kalian bisa mencicilnya dengan cara potong gaji per bulan setelah kerja di Jepang. Biasanya calon pekerja magang swasta sangat tertarik dengan program dana talangan ini lantaran mereka nggak perlu keluar uang banyak. Tapi, banyak juga kasus pekerja yang kabur dari perusahaan dan nggak menyelesaikan kewajiban utangnya. program pemerintah gimana? Tentu saja gratis, sebab disubsidi dari pemerintah Indonesia yang sudah bekerja sama dengan pemerintah Jepang. Biasanya calon pekerja hanya perlu membayar biaya asrama, uang makan, dan biaya pribadi selama pelatihan mandiriSelain pekerja magang dan perawat, lusan kuliah D3/S1 juga bisa kerja di Jepang dengan prosedur yang dilakukan secara mandiri. Biasanya, calon pekerja akan mencari pekerjaan di jobfair, wawancara kerja, dan setelah dinyatakan diterima, akan mengurus dokumen keimigrasian sendiri. Tentu saja hal ini biasanya bakal dibantu oleh pihak perusahaan Jepang termasuk rekomendasi CoE atau Certificate of Eligibility. Tapi, biaya tes kesehatan, tiket pesawat ke Jepang, dan biaya pribadi lainnya ditanggung sendiri, kira-kira gambaran biaya yang harus disiapkan agar bisa kerja di Jepang. Kalau dibilang mahal, ya memang mahal. Banyak calon pekerja yang akhirnya berutang sebelum berangkat ke Jepang dan mencicilnya dengan gaji mereka setelah diterima kerja di Jepang. Jadi, realitasnya memang kerja di Jepang nggak bikin kaya. Lah, kalau gitu kenapa pengin banget kerja di Jepang? Ya tentu saja biar bisa ketemu Naruto dan Sasuke!Penulis Primasari N Dewi Editor Intan EkapratiwiBACA JUGA 9 Hal Menarik tentang Ninja di Jepang dan artikel Primasari N Dewi Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di diperbarui pada 2 April 2022 oleh Rizky Prasetya